Your Soul Is Mine – Soul For Revenge [Chapter 1]
Author: Yuya
Genre: Romance, supernatural, horror, slice of life, tragedy, mystery
Cast:
Kyuhyun SUJU
Nia as Lee Jin Young
Shiro as Cho Jangmi
Yesung SUJU
Sungmin SUJU
Heechul SUJU
Cha Jae In
Rating: PG-17
Opening Track:
Super Junior – Walkin’
♪ Keoleum-mada meoreochyeo keuman keum meolli meolli keotdaga hanbeon cheum balkir-e neomeojimyeon na dashikeum teolmyeon dwae (eh eh eh)
achimen ijhyeoji-neun kkum mankeum chakku chakku ithyeochyeo kal sungandeul chigeum-ee keuri-eumdo i apeumdo modu ~ ♫
achimen ijhyeoji-neun kkum mankeum chakku chakku ithyeochyeo kal sungandeul chigeum-ee keuri-eumdo i apeumdo modu ~ ♫
Iblis tak boleh jatuh cinta pada manusia. Jika aturan ini dilanggar, iblis itu akan berubah menjadi manusia, kehilangan kedua sayapnya, sekaligus seluruh kekuatannya.
*Kyuhyun’s POV
Mendengar kata-kata itu terus berdengung di kepalaku benar-benar membuatku muak. Harus begini harus begitu. Bukankah klan demon tak terikat aturan? Lalu kenapa aku yg merupakan pangeran klan ini juga harus terjebak dengan aturan menyebalkan klan kami? Benar-benar membuatku muak.
“Kyuhyun-ah, kau sedang apa melamun disini?” Tegur sebuah suara.
Aku menoleh. Kudapati Sungmin tengah duduk dengan manis di sampingku. Kami tengah berada di dunia manusia. Tapi mereka tak akan pernah menyadari keberadaan kami. Itulah fakta yg berlaku di dunia kami.
Sedikit malas aku menjawab pertanyaan Sungmin. Kenapa anak ini hanya mengikutiku saja? Harusnya dia mengikuti Heechul hyung saja. Benar-benar mengangganggu hariku.
“Melamun, nonton manusia dari sini lumayan seru”, jawabku. Dikatakan melihat bukan, mengamati juga bukan. Kami berdua hanya terbang di atas kerumunan manusia yg berjalan di pusat kota Seoul .
“Ngapain manusia ditonton segala?” Sahut seseorang.
Aku kenal suara ini. Aku sedang malas menanggapi siapapun, tapi namja yg satu ini selalu datang di saat yg tak tepat. Aku melihatnya melalui ekor mataku. Yesung hyung, namja setengah iblis ini tengah melayang di samping kami. Dia tak diterima oleh klan kami karena dia setengah iblis.
“Bukan urusan hyung”, jawabku malas. Dia dan Sungmin benar-benar sudah merusak hariku. Kukepakkan sayapku meninggalkan mereka berdua. Aku sedang ingin sendiri. Tanpa kusadari, aku tiba di sebuah taman kecil yg lumayan sepi. Kuputuskan untuk duduk di salah satu pohon disana. Kuamati manusia yg hanya sedikit di taman itu.
“Huh, mana mungkin kami jatuh cinta pada manusia? Appa Yesung hyung memang payah. Apa hebatnya manusia itu dari pada kami? Mereka bahkan tak memiliki kekuatan sama sekali. Suatu saat, mereka juga akan mati dan berakhir dengan menyedihkan”, gumamku.
Kukepakkan sayapku kembali pergi dari taman itu menuju ke tempat lain. Saat aku tengah asyiknya mengepakkan sayapku, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yg berat tengah menyeretku. Aku berhenti. Sayup-sayup, aku mendengar sebuah suara kecil. Kulihat ada sebuah rumah dengan penuh bau darah. Kumasuki rumah itu. Aku tak terkejut. Kulihat ada beberapa mayat bergelimpangan disana. Tapi suara itu tak ada disana. Kuikuti pendengaranku yg menuntunku ke depan sebuah kamar. Terlihat seperti kamar seorang yeoja. Kubuka pintu kamar itu, dan kulihat seorang yeoja sekarat dengan baju penuh lumuran darah. Kulihat dia menggumamkan sesuatu. Kudekati yeoja itu, dan ternyata dia lah yg memanggilku. Kudekatkan telingaku ke mulutnya yg terus menggumamkan sesuatu.
“Tol…. Tolong! Kalau iblis benar ada, sekalipun menukarkan jiwaku aku rela. Asalkan aku dapat membalas mereka yg membuatku seperti ini”, gumam yeoja itu.
Hmm, lumayan juga! Aku bisa mendapatkan jiwa seorang yeoja.
“Gayophsora. Aku akan menolongmu. Tapi sebagai gantinya, jiwamu akan menjadi milikku”, kataku. “Mwoe neonui irumeoyo? (siapa namamu?)”
Kulihat yeoja itu memaksakan membuka mulutnya. “Lee…. Lee Jin Young”, jawabnya. Setelah menjawab pertanyaanku, yeoja itu tak sadarkan diri. Lalu, kuangkat tubuhnya dan kubawa dia menjauh dari rumahnya. Tempat yg kutuju, rumah Yesung hyung!
*Kyuhyun’s POV end
Dua Minggu Kemudian @Yesung’s House
*Jin Young’s POV
Aku melihatnya! Mereka masuk dan terus membunuh keluargaku. Mereka juga tak memandang siapapun. Rasanya ini seperti film horror yg kutonton dulu bersama temanku. Aku tak berani keluar kamar. Lalu kurasakan kesadaranku mulai hilang, dan kulihat bayangan namja menghampiriku. Dia membisikkan sesuatu dengan suara lembutnya. Dan kurasakan aku hanya dapat mengangguk Lalu aku tak sadarkan diri.
Rasanya mataku berat sekali. Tapi aku tetap memaksakan membuka mataku. Hal pertama yg kulihat adalah langit-langit kamar itu. Berbeda jauh dengan kamarku. Kusapukan pandanganku. Ini memang bukan di kamarku. Sontak aku langsung bangun.
“Huh, odie yogie?(dimana ini?)” Gumamku kaget.
Kamar ini berbeda jauh dengan kamarku. Sangat mewah, dan aku tak melihat darah dimana-mana. Kulihat luka di perutku. Tak ada! Bajuku juga sudah diganti, luka-lukaku sudah tak terlihat, dan yg paling penting ini memang bukan di rumahku?!
Kuputuskan untuk melihat ke luar. Kutapakkan kaki. Masih belum terbiasa, tapi aku tetap memaksakannya. Kubuka pintu kamar itu dan mulai menjelajahi tempat asing itu. Ada sebuah tangga tak jauh dari kamar dimana aku tidur. Aku pun menuruni tangga itu. Sampai di dapur dan ruang makan, tapi aku tetap tak menemukan siapapun.
“Coahyo, ini bukan rumahku dan yg lebih bagus lagi, aku nggak tahu ini dimana”, gumamku pelan. Tak ada suara sama sekali yg dapat membuktikan aku masih hidup, mimpi, atau ini adalah sebuah imajinasi yg disebabkan karena aku sekarat?!
“Huh, kau tak sadar ada seseorang disini ya?” Sahut sebuah suara.
Rasanya aku mengenali suara ini. Kutolehkan kepalaku, dan kulihat seorang namja tengah duduk di salah satu kursi meja makan sambil menatapku. Serius, tadi aku tak melihat siapapun di sana !
“Si… Siapa?” Tanyaku kaget.
Namja itu berdiri Dia berjalan menghampiriku. Ingin rasanya aku lari. Tapi tatapan matanya membuatku beku, tak dapat bergerak.
“Lee Jin Young, bagus kau sudah tak apa-apa! Mulai hari ini aku adalah tuanmu”, kata namja itu. “Ingin tahu siapa aku? Aku yg menolongmu, aku yg mendengar permintaanmu. Kyuhyun imnida, dan aku adalah demon”.
Badanku masih terasa beku. Tatapan matanya dingin, dan senyum jahatnya entah kenapa membuatku terpana. Sekarang kami telah berhadapan. Kurasakan dia memeluk pinggangku. Dengan susah payah, kukumpulkan keberanianku.
“De… Demon?! Maksudmu?!”
Kyuhyun tersenyum. Aku pun sadar dia lah bayangan namja yg kulihat menghampiriku. Suaranya yg lembut, dan aura dingin darinya. Seharusnya aku mengenalinya.
“Mulon imnida! Mulai sekarang, aku adalah tuanmu dan kau nggak boleh membantahku!” Katanya dengan seringai lebar dan menunjukkan sepasang taringnya.
Aku sedikit bergidik. Sampai tiba-tiba aku sadar akan perkataannya tadi. “Mworagoo?! Kau jadi tuanku? Gojitmal!” Pekikku.
Entah datang dari mana, tapi aku dapat melangkah mundur menghindarinya. Dengan cepat aku menuju ke arah pintu di depan. Tapi dalam sekelebat mata, iblis itu sudah ada di hadapanku. Dia menyeringai lebar dan tertawa keras.
“Mau kabur? Nggak akan bisa!” Katanya sambil mencengkeram tanganku.
Sakit! Tenaganya sangat kuat. Aku tak mungkin melawannya.
“Yaa! Cho Kyuhyun, macam-macam dengannya kau pasti akan berakhir dengan lebih buruk lagi!” Pekik sebuah suara.
“Cih!” Dia langsung melepaskan cengkeramannya dan berubah menjadi genggaman lembut. Dia menarikku mengikutinya. Kulihat seorang yeoja tengah berkacak pinggang dengan wajah marahnya.
“Kau mau kulaporkan pada Heechul oppa?” Tantang yeoja itu.
Aku hanya menatap mereka dengan tatapan kosong. Wajah mereka hampir mirip. Kuamati yeoja itu. Rambut panjangnya tergerai lembut, dan tatapannya sama tajamnya dengan namja ini.
“Cih! Kau hanya bisa lapor pada Heechul hyung, Jangmi!” Gerutu iblis di sampingku ini.
“Masih lebih baik dari pada oppa yg suka bikin susah!” Protes yeoja itu. “Ha, kau takut pada dia ya? Jangan takut. Kalo dia macam-macam disini, dia bakal dihajar sama Yesung oppa. Cho Jangmi imnida, aku dongsaengnya demon di sampingmu ini”, imbuh yeoja itu sambil mengulurkan tangannya.
Dongsaeng?! Apa bukan berarti dia juga demon. Tanpa sadar, aku pun mengulurkan tanganku. “Lee… Lee Jin Young imnida”, jawabku pelan. Kulihat yeoja di hadapanku itu tersenyum lembut mendnegar namaku.
“Jin Young-ah, bangapseumnida”, katanya sambil tersenyum lembut.
*Jin Young’s POV end
♪ Ne show Ne show Opera norae haneun opera chumchuneun ne opera
neomu chu-eunikka cheongdam-eun igeonikka
Ne show Ne show Opera nega mandeun opera sesang meotjin opera
ike chu-eunikka da kibon chu-eunikka ♫ (Super Junior – Opera)
neomu chu-eunikka cheongdam-eun igeonikka
Ne show Ne show Opera nega mandeun opera sesang meotjin opera
ike chu-eunikka da kibon chu-eunikka ♫ (Super Junior – Opera)
“Tadi, kau bilang dongsaengnya? Kalo begitu, kau juga iblis, Jangmi-ah?” Tanya Jin Young pelan sambil melirik ke arah Kyuhyun.
“Ne, kami iblis!” Jawab Jangmi tanpa ragu-ragu. “Kau tahu, saat oppa membawamu kemari aku cukup terkejut. Setahuku oppa sama sekali nggak suka dengan yg namanya manusia, tapi dia membawamu dan meminta kami menyelamatkanmu”.
“Jangan geer dulu. Kulakukan itu karena kau sudah menawarkan jiwamu padaku, arasseo?” Kata Kyuhyun kesal.
“Jinjja? Kurasa aku nggak ingat, Kyuhyun-ssi”, kata Jin Young.
Wajah Kyuhyun berubah dingin dengan senyum licik tersungging di bibirnya. “Wajar. Kalau manusia berjani saat dia sekarat, dia pasti nggak bakal ingat”, jawab Kyuhyun.
Tiba-tiba, wajah Jangmi dan Kyuhyun berubah. Mereka pun langsung menoleh ke arah pintu depan yg tak jauh dari sana . Jin Young hanya bisa menatap mereka dan ikut melihat ke arah pintu depan.
“Wah, Yesung oppa nggak sendiri”, seru Jangmi. “Udah lama nggak ketemu sama Jae In”.
Perkataan Jangmi tak membuat Kyuhyun nyaman. Wajahnya semakin terlihat kesal. “Huh, kan dia udah bilang kalo tempat ini boleh kugunakan sesukaku?” Keluh Kyuhyun kesal.
Jangmi menoleh ke arah Kyuhyun. “Oppa, gimana pun kan oppa duluan yg datang kemari. Lagian kan tempat ini masih tempat tinggal Yesung oppa!” Debat Jangmi.
Kyuhyun hanya bisa diam. Dia kembali menatap ke arah jendela tanpa menghiraukan Jangmi dan dua orang yg tengah mendekat ke ruangan itu. Sedangkan Jin Young. Dia lebih kebingungan dengan dua bersaudara yg berbeda jauh sifatnya itu.
Tak lama kemudian, pintu depan terbuka. Seorang namja dan yeoja dengan santainya masuk ke ruangan itu. Wajah Jangmi sedikit senang, sedangkan Kyuhyun terlihat semakin kesal. Jin Young yg sedikit kebingungan pun dapat menyimpulkan kalau kedua orang itu juga demon seperti Jangmi dan Kyuhyun.
“Yesung oppa, Jae In! Oso oseyo”, seru Jangmi. Mereka pun berjalan mendekati ketiga orang itu.
Yesung menyunggingkan senyumnya. Lalu matanya tertuju pada Jin Young. “Jin Young-ssi, ottokhae jineseyo?” Tanya Yesung ramah.
Jin Young tersentak. Sedari tadi dia hanya memperhatikan kedua orang yg baru saja masuk tadi. “Ah, cal cinemnida. Gamsahamnida”, jawab Jin Young sedikit takut.
Tiba-tiba, Jae In mendekati Jin Young. Jin Young tersentak, tapi urung untuk menghindar. “Bangapseumnida, Jin Young-ah! Cha Jae In imnida”, kata Jae In sambil mengulurkan tangannya.
Jin Young balas mengulurkan tangannya. Tapi Kyuhyun dengan segera menarik tangan Jin Young.
“Nggak butuh! Hyung, ngapain ajak dia segala lagi?” Keluh Kyuhyun.
“Gimanapun yg bisa menyembuhkan semua luka yg diderita oleh Jin Young-ah itu cuma Jae In. Ya kan Jae In?” Kata Yesung.
Jae In hanya mengangguk. Lalu dia memberi tanda pada Yesung dan Kyuhyun untuk menjauh dari Jin Young. Ada sebuah informasi yg diminta Yesung beberapa hari yg lalu sesaat setelah Kyuhyun membawa Jin Young.
“Mereka mau kemana?” Tanya Jin Young saat melihat mereka bertiga pergi.
“Cuma mau ngomong sebentar kok! Kan ada aku, jadi Jin Young-ah nggak usah takut”, kata Jangmi menenangkan.
Sementara itu………..
@Yesung’s Room
“Namanya Lee Jin Young. Keluarganya cukup dikenal di Seoul . Appanya pemilik sebuah restoran yg lumayan terkenal, dan eommanya dulu adalah seorang hair stylist yg cukup terkenal. Punya satu kakak laki-laki yg sekarang masih di luar negeri bernama Lee Donghae. Kemungkinan besar dia belum tahu tentang pembantaian yg menimpa keluarganya. Keluarganya dibunuh oleh saingan ayahnya yg juga merupakan anggota mafia”, kata Jae In panjang lebar. “Jadi, apa lagi yg ingin diketahui?” Tanya Jae In pada dua namja yg hanya diam di depannya.
“Umur dan juga pekerjaannya?” Tanya Yesung.
Jae In membuka sebuah map dan membacanya pelan. “Umur 20 tahun, mahasiswi tingkat tiga jurusan kedokteran di Shinhwa University . Dia satu kampus denganmu, Yesung-ssi”, jawab Jae In.
Kyuhyun hanya diam. Dia masih terus menatap ke luar jendela. Lalu tiba-tiba dia menyunggingkan senyumnya.
“Kalo saingan appanya, berarti gampang ditemuin kan ? Kalo gitu, lebih cepat leih baik supaya aku bisa segera mendapatkan jiwanya”, kata Kyuhyun.
Yesung hanya menatap Kyuhyun. “Kyuhyun, apa kau yakin mau mengambil jiwanya?” Tanya Yesung.
Mendengar pertanyaan Yesung, Kyuhyun langsung berdiri. Dia menatap Yesung dengan tatapan mata yg tajam.
“Hyung ngomong apa? Dia sendiri yg udah nawarin jiwanya sebagai ganti balas dendamnya. Tentu aja dengan senang hati akan kulakukan”, jawab Kyuhyun. “Ha, aku puny aide! Dalam waktu dua minggu aku akan membalaskan dendamnya, tapi setelah itu jiwa Lee Jin Young milikku! Dan nggak ada protes dari kalian berdua apalagi Heechul hyung!” Imbuh Kyuhyun.
Dia pun meninggalkan kamar itu dengan perasaan puas akan rencananya. Yesung hanya diam mendengar rencana Kyuhyun barusan.
“Apa kita nggak akan menghentikannya, Yesung-ssi?” Tanya Jae In.
Yesung menarik nafas panjang. Dia tahu apapun yg dikatakannya, tak akan didengarkan oleh Kyuhyun. Dia pun menoleh dan menatap Jae In dengan tatapan teduh.
“Anio. Tentunya kau tahu sifat Kyuhyun kan ?” Kata Yesung.
Jae In mengemasi beberapa map yg tadi diletakkannya di meja. Lalu dia menuju pintu dan membukanya. Sebelum melangkah, dia mengucapkan sesuatu.
“Aku yakin pasti akan terjadi sesuatu pada hubungan mereka. Aku hanya nggak ingin Jin Young-ah akan berakhir seperti eommaku”, ucap Jae In. Lalu dia meninggalkan Yesung sendirian di kamar itu.
“Jadi, pendek kata kamu nggak ingin ada yg bernasib sama sepertimu. Ya kan Jae In?” Gumam Yesung.
@Ruang Tengah
Kyuhyun berdiri tepat di hadapan Jin Young. Dia menatap yeoja itu dengan tatapan matanya yg tajam dan dingin. Kyuhyun berniat menegaskan rencananya pada Jin Young agar yeoja itu mengerti dan mau menyerahkan jiwanya. Tapi sekalipun Jin Young berniat menolak, Kyuhyun akan mengambilnya dengan paksa. Dengan kata lain, membunuh Jin Young
“Baiklah, Jin Young! Dalam waktu dua minggu, aku akan membalaskan perbuatan mereka yg telah membantai appa dan eommamu”, kata Kyuhyun lantang.
Jin Young merasa sangat gembira. Dia sama sekali tak peduli sekalipun dia minta tolong pada demon sekalipun.
“Gamsahamnida, Kyuhyun-ssi! Jeongmal gamsahamnida”, kata Jin Young berseri-seri sambil memeluk Kyuhyun.
Sontak Kyuhyun langsung melepaskan pelukan Jin Young. Keadaan mereka berdua sedikit aneh dan canggung setelah itu.
“Dengar! Kau jangan memelukku seperti itu lagi, arasseo? Tapi aku punya syarat”, kata Kyuhyun.
Jin Young mengernyitkan alisnya. “Syarat? Mwoeyo?” Tanya Jin Young.
Kyuhyun pun menyunggingkan senyum liciknya. “Seperti kesepakatan awal kita. Lee Jin Young, jiwamu akan menjadi milikku setelah aku membalaskan dendammu. Ottokhae?” Kata Kyuhyun tegas.
Jin Young terdiam. Dia memang ingat menawarkan jiwanya pada siapapun yg mau menyelamatkannya dan membalaskan dendamnya. Dan sekarang dia tak punya pilihan lain di depan demon seperti Kyuhyun. Mau tak mau dia harus memberikan jiwanya pada Kyuhyun.
“Ne, arasso. Aku akan dengan senang hati memberikan jiwaku padamu, Kyuhyun-ssi”, jawab Jin Young pelan.
Kyuhyun tersenyum puas. Akhirnya ada hal yg tak akan membuatnya bosan. Sedangkan seseorang tengah mengamati Kyuhyun dari luar jendela.
“Kyuhyun, kau harus ingat jangan sampai jatuh cinta pada yeoja itu”, kata namja itu lirih.
Jae In yg melihat adegan tadi hanya dapat termenung. Dia benar-benar memiliki firasat yg tak enak mengenai hal ini.
“Kyuhyun-ssi, mungkin suatu saat nanti kau akan menyesali keputusanmu ini”, gumam Jae In.
Sementara itu………….
@Incheon Airport
Seorang namja dengan buru-buru keluar dari pintu kedatangan. Dia mengenakan topi dan masker sehingga tak ada yg mengenalinya. Dengan sangat tergesa-gesa dia langsung menuju ke sebuah taksi dan masuk ke dalamnya.
“Kemana, ssi?” Tanya sopir taksi.
“Alamat ini!” Jawab namja itu sambil dengan tergesa menyerahkan sebuah kertas berisi alamat rumah. “Semoga kau selamat, Jin Young!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar