“Dan
sungguh, inilah inti dari segalanya, karena jika kau tak percaya bahwa hati
bisa mengembang secara tiba-tiba, dan cinta bisa merekah layaknya bunga bahkan
di tempat yang paling keras, aku takut kau akan mendapati jalan yang panjang,
gersang, dan tandus, dan kau akan kesulitan menemukan cahaya.” (Lauren Oliver –
Liesl & Po, hal. 315)
![]() |
Liesl & Po by Lauren Oliver |
Akhirnya! Sudah sekian lama saya ingin
membaca novel Lauren Oliver yang satu ini. Memang jika dilihat dari bahan
bacaan saya selama ini, novel ini memiliki cerita yang berbeda. Namun tetap
saja saya penasaran ingin membaca novel ini. Walaupun sudah terbit di tahun
2011 (2013 untuk versi bahasa Indonesianya), saya baru mendapatkan novel ini di
tahun 2016 (and it all thanks to one of online shops that I finally got my
hands on this awesome novel).
Sinopsis
Di hari ketiga setelah kematian ayahnya,
Liesl melihat hantu.
Liesl dikurung di loteng oleh sang ibu tiri. Di
malam-malam gelap, Liesl menghibur diri dengan menggambar. Lalu, kegelapan di
lotengnya menggeliat dan melentur, memunculkan sesosok hantu. Po, yang datang
dari Dunia Lain, tempat roh dan hantu berkeliaran di kegelapan yang membentang
seluas semesta. Liesl berharap Po bisa menemukan ayahnya di Dunia Lain.
Suatu hari, tak sengaja Will, murid sang
Alkemis, menukar kotak berisi sihir terkuat di dunia dengan kotak abu ayah
Liesl. Sebuah kesalahan yang menarik dua anak dan satu hantu dalam sebuah
petualangan yang menegangkan. Petualangan yang membuat Dunia Lain dan Dunia
Nyata bersentuhan dan membuka rahasia-rahasia mengerikan.
Kisah tentang persahabatan dan rasa sepi,
keserakahan dan kemurahan hati, kematian dan kehidupan. Lauren Oliver berhasil
meramu kisah petualangan yang menegangkan sekaligus menghangatkan hati.
Liesl & Po adalah salah satu buku yang ditulis oleh
Lauren Oliver dan diterbitkan di tahun 2011 untuk versi bahasa Inggris dan
tahun 2013 untuk versi bahasa Indonesia oleh Penerbit Mizan (Mizan Fantasi). Novel
ini berkisah tentang pertemuan dan petualangan dua anak manusia dan satu hantu.
Liesl, yang sudah kehilangan ayahnya, bertemu Po di kamarnya. Melalui Po lah Liesl
berusaha menyampaikan salam perpisahannya kepada sang ayah. Di sisi lain, Will
(William), murid sang Alkemis, adalah anak yatim piatu yang dipungut oleh
seorang Alkemis egois, tidak sabaran dan sombong yang berusaha menciptakan
sihir terhebat demi melambungkan namanya. Ketiganya bertemu dan melakukan
petualangan bersama-sama, menghadapi berbagai kesulitan, sampai akhirnya mereka
mencapai tujuan mereka masing-masing.
First Impression
It’s awesome. Saya suka sekali dengan cover novel
satu ini, di mana para tokoh yang terlibat dalam cerita ini diperkenalkan
langsung di sampul novel ini. Mata saya sama sekali tidak bosan-bosannya
memandang novel ini berkali-kali. Seperti saya ditarik masuk ke dalam dunia
Liesl, Po dan Will. Cover novelnya yang berbahasa Indonesia dengan versi
bahasa Inggris masih sama, dengan Liesl dan Bundle berada di tengah di hadapan
sebuah kotak yang mengeluarkan cahaya (yah, versi bahasa Inggrisnya ada banyak.
Namun design utamanya sama).
How did you experience this book?
Seperti ditarik masuk ke dunia Liesl. Dengan disertai
ilustrasi yang ada di dalam novel ini, saya merasa terhibur dan dapat menyelami
petualangan yang dilalui oleh Liesl. Apa yang Liesl lihat, rasakan, dan dengar
pun bisa saya bayangkan. Selain itu, saya sangat menyukai cara Lauren Oliver
meramu kata-kata dan narasinya sehingga saya merasa takjub dan bagaikan dapat
membayangkan seperti apakah setting di dalam novel ini. Sekali lagi, Lauren
Oliver has a unique way with words.
Characters
Karakter utama novel ini adalah Liesl
Morbower yang telah lama dikurung ibu tirinya dan berharap dapat melihat warna-warni dunia, Po yang selalu siap membantu
teman-temannya dan Will yang ceroboh. Ketiganya bersahabat meskipun Po adalah
apa yang disebut manusia sebagai “hantu”. Selain itu, ada sang Alkemis (guru
dan pria yang membesarkan Will) yang ambisius, Lady Premiere yang mengaku-aku
sebagai seorang Putri, Augusta (ibu tiri Liesl), Mo (penjaga rumah Lady
Premiere), dan Lefty (kucing peliharaan Mo).
Di antara karakter novel ini yang paling saya
sukai adalah Mo. Dia adalah pria besar yang berpikiran sederhana, berhati
lapang dan luas serta baik hati. Banyak yang mencemoohnya akan kegemarannya
minum cokelat panas daripada kopi serta kebodohannya. Namun justru
sifat-sifatnya itulah yang membuat saya mengagumi Mo. He’s not smart, but he’s
kind and has a big heart.
Plot
Novel ini berpusat pada Liesl, pertemuannya
dengan Po dan Will, perjalanan mereka menuju Pondok Merah, pengejaran Lady
Premiere dan sang Alkemis, serta bagaimana akhirnya Liesl dapat sekali lagi
melihat dunia luar yang sudah berbulan-bulan tidak dilihatnya.
POV
Orang ketiga serba tahu.
Tema
Novel ini menggunakan tema fantasi, dan bisa
dikatakan termasuk buku anak-anak. Yah walaupun saya bukan anak-anak lagi,
namun novel ini tetap menarik dibaca.
Quotes
Mungkin tidak banyak yang bisa diambil
sebagai quote (sebenarnya sih banyak, tapi saya hanya menyukai beberapa
saja). Dan favorit saya adalah...
“Seseorang memerlukan orang lain untuk
merasakan sesuatu untuknya. Merasakan sesuatu sendirian membuatmu kesepian.”
(hal. 46)
Ending
I’m quite satisfied with the ending. Maaf, tidak ada spoiler walau hanya ending
saja. Tapi yang pasti semuanya berakhir bahagia dan negeri yang tadinya
selalu dinaungi awan gelap musim dingin akhirnya mendapatkan kembali
warna-warnanya yang hilang.
Benefits
Novel ini mengajarkan kepada saya (dan
pembaca tentunya) untuk menemukan akhir yang bahagia (seperti yang ditulis oleh
Lauren Oliver sendiri di akhir buku). Selain itu, di dunia yang keras dan tidak
bersahabat tentu saja masih ada orang-orang seperti Mo yang dapat dengan mudah
mengulurkan tangannya (bahkan sampai mengejar hingga ke kota lain) untuk
membantu orang lain. Akan selalu ada orang-orang seperti itu di dunia ini,
meskipun mereka tidak terlalu sering ditemukan.
Saya cukup menyukai buku ini. Saya sudah
pernah membaca Delirium. Namun saya tidak terlalu menyukainya (dan juga akhir
seri tersebut). Novel ini cukup menarik untuk dijadikan bahan bacaan yang
menghibur, apalagi setelah membaca novel-novel dengan cerita yang serius (and
crime).
4 out of 5 stars untuk novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar