Tenang,
Sobat. Kamu kan tak bisa begitu saja percaya bahwa dunia nyata adalah persis
sama dengan yang digambarkan oleh buku terakhir yang kamu baca. Karena bacaan adalah
bacaan. Dan penyihir tidak tumbuh di pepohonan. (Berit – Perpustakaan Ajaib
Bibbi Bokken, hal. 139)
I’m back
with another book review. Kali ini buku yang saya pilih adalah salah satu karya Jostein
Gaarder yang berjudul Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken yang ditulisnya
bersama dengan Klaus Hagerup. Ya, bila dilihat memang agak melenceng dari apa
yang biasanya saya baca. Tapi saya cukup penasaran dengan karya-karya Jostein
Gaarder. Yah meskipun saya belum berani membaca Dunia Sophie yang
menurut saya cukup berat (tentang filsafat soalnya).
Sinopsis
Pembaca
yang baik,
Buku
di tangan Anda ini benar-benar unik. Susah menggambarkan isinya. Tapi kira-kira
seperti ini:
Dua
saudara sepupu, Berit dan Nils, tinggal di kota yang berbeda. Untuk
berhubungan, kedua remaja ini membuat sebuah buku-surat yang mereka tulisi dan
saling kirimkan di antara mereka. Anehnya, ada seorang wanita misterius, Bibbi
Bokken, yang mengincar buku-surat itu. Bersama komplotannya, tampaknya Bibbi
menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit dan Nils. Rencana itu
berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib dan konspirasi dalam dunia
perbukuan. Berit dan Nils tidak gentar, bahkan bertekda mengungkapkan misteri
ini dan menemukan Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken.
Tetapi
buku ini tidak sesederhana itu, buku ini juga berisi cerita detektif, cerita
misteri, perburuan harta karun, petualangan ala Lima Sekawan, Astrid Lindgren,
Ibsen, Klasifikasi Desimal Dewey, Winnie the Pooh, Anne Frank, kisah cinta,
korespondensi, teori sastra, teori fiksi, teori menulis, puisi, sejarah buku,
daram, film, perpustakaan, penerbitan, humor, konspirasi ....
Masih
juga tidak tertarik? (Haaahhh?) Baca komentar ini:
“Sebuah
surat cinta kepada buku dan dunia penulisan.”
–Ruhr
Nachricht–
Perpustakaan
Ajaib Bibbi Bokken bercerita tentang Berit dan Nils yang sering berkirim surat karena
mereka tinggal di dua kota yang berbeda. Pada suatu hari, mereka memutuskan
untuk membeli sebuah buku dan menggunakannya sebagai buku–surat
atas saran Billie Holiday. Mereka pun mulai menuliskan apa saja yang mereka
alami, rasakan dan pelajari, termasuk tentang seorang wanita misterius bernama
Bibbi Bokken, yang membantu Nils membeli buku yang mereka gunakan sebagai buku–surat.
Mereka bertukar pikiran tentang apa yang Bibbi inginkan, karena mereka merasa
apa yang Bibbi lakukan sangatlah aneh. Nils dan Berit mulai membahas berbagai
teori yang dapat mereka pikirkan, bahkan dengan melibatkan banyak sekali
referensi buku yang, menurut saya, tidak akan pernah dibaca anak-anak di
Indonesia yang seusia dengan Nils dan Berit. Semakin mereka menulis, semakin
mereka merasa terancam dan ketakutan. Bahkan guru Nils, Pak Bruun, entah kenapa
juga ikut terlibat. Nils juga dikejar-kejar oleh pria misterius yang mereka
panggil Smiley. Lalu, apa yang akhirnya terjadi? Silakan kalian
membacanya. Yang pasti, kalian tidak akan menyesal membaca buku karya Jostein
Gaarder dan Klaus Hagerup ini.
First
Impression
I’m
impressed. Saya juga penasaran. Di cover novel ini, ada dua
orang remaja, laki-laki dan perempuan (Nils dan Berit), yang berlari di tengah
lorong yang dindingnya dipenuhi dengan rak-rak yang berisi buku (cover versi
terbitan tahun 2006). Ada cukup banyak versi cover aslinya, namun
menurut saya saya paling suka dengan versi bahasa Indonesia yang diterbitkan
tahun 2006 (Penerbit Mizan menerbitkan ulang novel ini di tahun 2011 dan 2016
dengan cover yang berbeda).
How did
you experience this book?
Speechless.
Selama membacanya, saya diajak bertualang mengikuti petualangan Nils dan Berit.
Saya pun diajak belajar tentang berbagai hal; dari Klasifikasi Desimal Dewey,
interpretasi karya sastra terkenal seperti Winnie the Pooh, berwisata ke
Roma, buku-buku kuno dan buku-buku yang tengah dan akan beredar, hingga tentang
kepenulisan dan penerbitan. Sepanjang novel ini kita tidak akan dipisahkan dari
yang namanya BUKU, PUSTAKA dan KEPENULISAN. Dan komentar bahwa novel ini
merupakan surat cinta kepada buku dan dunia kepenulisan memang sangatlah tepat.
It feels like it’s really a love letter to books.
Characters
Ada
cukup banyak karakter di novel ini, namun yang paling menonjol adalah Nils dan
Berit. Nils dengan imajinasinya yang tanpa kendali dan mengagumkan, serta Berit
dengan akal sehatnya dan kepintarannya benar-benar saling melengkapi. Tidak
lupa Bibbi Bokken si bibiliografer yang eksentrik.
Karakter
favorit? Tentu saja Berit. Dia mampu menganalisis dan mengendalikan imajinasi
Nils yang liar dan tidak terkendali. Berit dapat berpikir jernih dan tenang,
walaupun ada beberapa adegan di mana dia juga sama takutnya dengan Nils. Namun
dia bisa mencerna semuanya dengan baik. Two thumbs up for Berit the Smart
Girl.
Plot
Progresif
atau maju.
POV
Orang
pertama, bergantian antara Nils dan Berit.
Tema
Fantasy.
Mystery. Adventure. Bibliographer. Literature. You name
it.
Quotes
Saya bingung
harus memilih yang mana karena ada banyak sekali quote yang bagus
menurut saya. Namun pada akhirnya saya memilih quote ini.....
“Jika aku
membaca sebuah buku yang kusukai, rasanya apa yang kubaca membawa pikiranku
terbang melayang keluar dari buku itu. Buku kan tidak hanya terdiri dari
kata-kata atau gambar di atas kertas belaka, melainkan juga semua yang aku
bayangkan saat membacanya.” (hal. 43)
Ending
Akhirnya
kebenaran telah terungkap sudah (the ending is a secret. Please read the
book).
Pertanyaan
Bagaimana
Berit, yang notabene tidak paham bahasa Italia, dapat memahami apa yang
dikatakan Mario?
Benefit
Oke,
manfaatnya cukup banyak. Pertama, walaupun zaman semakin canggih dan ada banyak
hiburan digital, namun tidak akan dapat menggantikan peran buku (saya masih
suka membeli buku fisik daripada e-book atau pdf). Kedua, kita
bisa belajar banyak dari novel ini untuk mencintai buku. Ketiga, membaca buku
dapat menambah wawasan, seperti yang dikatakan oleh Bibbi di halaman 256,
“Siapa pun yang membaca banyak buku, punya mata di berbagai tempat yang unik.”
Keempat, buku-lah yang dapat kita wariskan kepada generasi masa depan, sehingga
mereka dapat mengetahui apa saja yang terjadi atau pengetahuan yang ada
sekarang. Semuanya berawal dari buku dan membaca.
Ini buku
Jostein Gaarder yang saya baca (berkolaborasi dengan Klaus Hagerup), dan cukup
membekas. Sebenarnya sudah dari kemarin saya sudah hampir sampai di halaman
akhir. Namun saya berlama-lama membacanya, entah kenapa merasa sayang untuk
mengakhirinya. But I’m not disappointed. Mungkin agak membosankan di
awal. Tapi lama-kelamaan buku ini akan menyedot kalian mengikuti alur
ceritanya. Trust me!
4 out of 5
stars for this inspiring novel.
1 komentar:
Birthday Wishes on christmas day quotes happy new year daughter
Christmas day wishes Messages happy new year god bless you
Merry Christmas Funny Quotes happy new year mom and dad
Christmas wishes for teachers new year 2019quotes
Free Editable Christmas Lables happy ndw year sms
Posting Komentar