“Kamu adalah
seseorang yang bisa membuktikan, kalau keluarga itu bukan hanya orang-orang
yang dihubungkan dokumen.”
Mbak Orizuka kembali lagi dengan novel terbarunya dari The Chronicles
of Audy. Sekali lagi mbak Orizuka mengajak kita untuk bertemu
Audy–mahasiswi semester akhir yang dibuat galau bukan hanya karena skripsi,
tapi juga empat cowok keren nan unik yang tinggal bersamanya. Membaca seri
kedua ini tidak membuatku menyesal. Novel ini membuatku tertawa, dan juga
sekaligus menangis serta terharu. Ya, terharu adalah perasaan terakhir yang
kurasakan setelah membaca novel ini.
Sinopsis
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja
sampai aku memutuskan untuk bekerja
di rumah 4R.
Aku sempat berhenti,
tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali
setelah memberiku title baru:
‘bagian dari keluarga.’
Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka,
pada suatu siang, salah seorang dari mereka
mengungkapkan perasaannya kepadaku.
Aku tidak tahu harus bagaimana!
Lalu, seolah itu belum cukup mengagetkan,
terjadi sesuatu yang tidak pernah
terpikirkan oleh siapapun.
Ini, adalah kronik dari kehidupanku
yang semakin ribet.
Kronik dari seorang Audy.
The Chronicles of Audy: 21 merupakan novel kedua dari seri The
Chronicles of Audy. Novel ini juga merupakan novel ke-22 yang diterbitkan
oleh mbak Orizuka. Novel ini kembali mengisahkan tentang Audy–mahasiswi
semester akhir yang ribet dengan tak hanya skripsi, tapi juga para cowok keren
nan unik yang mempekerjakannya sebagai babysitter-garis-miring-pembantu.
Dua bulan telah berlalu sejak dia hampir keluar dari kehidupan 4R. Namun,
akhirnya dia kembali lagi ke rumah 4R– Regan, Romeo, Rex, dan Rafael–yang bisa
dikatakan keren, dan juga unik. Mereka semakin akrab, seperti keluarga sendiri.
Walaupun mereka mulai mengenal satu sama lain, buktinya Audy belum
mengenal keempat bersaudara itu sepenuhnya. Audy dihadapkan pada berbagai
pilihan dan cerita yang dimiliki keempat bersaudara tersebut–Regan yang
terlihat tegar dan kuat demi adik-adik dan tunangannya, Romeo yang ternyata
menyimpan fobia dan memilih untuk mengurus dirinya sendiri, Rex yang walaupun
jenius dan mandiri namun sangat kesepian dan egois, serta Rafael yang
sebenarnya masih memiliki sifat umum para bayi seumurnya. Kapal 4R1A memang
sempat goyah dan hampir karam, namun kapal itu pun kembali berlayar dengan nama
baru, 21.
First Impression
Seri kedua novel ini menghadirkan cover yang cukup eye-catching
menurutku. Covernya dihiasi dengan kapal 4R1A dengan Audy duduk di tengahnya
lalu empat bendera yang melambangkan 4R. Berbeda dengan seri sebelumnya, seri
kedua ini didominasi dengan warna biru yang menurutku–sekali lagi–eye-catching.
Mas Bambi mendesainnya dengan sangat bagus. Keren, mas! *thumbs up*
How did you experience this book?
Sekali lagi terfokus pada kehidupan Audy di dalam keluarga Rashad dengan
keempat cowok keren namun unik plus jenius yang sukses membuat Audy–dan aku
sendiri–dibuat minder karena mereka. Membaca novel ini membuatku berpikir kalau
keluarga bisa dibentuk bukan hanya karena dokumen atau darah. Tapi juga hal
lainnya. Melewati kesedihan dan kegembiraan bersama, saling memahami satu sama
lain walaupun terkadang ada perselisihan kecil. Aku sering menemukan diriku
tertawa dan hampir menangis karena terharu saat membaca novel ini. Untung
kemarin saat menunggu giliran donor darah sambil membaca novel ini, aku tidak
dianggap sinting.
Characters
I can say no more for them. Audy–si mahasiswi akhir UGM yang
galau dengan skripsi dan juga para cowok 4R–sukses membuatku tertawa dengan
bagaimana dia bertahan dan mencoba memahami keempat bersaudara tersebut. Regan
adalah pengacara sukses, dan sangat sayang pada adik-adiknya dan Audy. Aku
ingin punya kakak seperti itu. Romeo–si hacker, gamer, dan anak tetangga
bagi Audy yang membuatnya merasa menjadi peran antagonis–juga cukup menarik
menurutku. Dia memang cocok menjadi sahabat Audy di rumah itu. Rex–si anak SMA
jenius, egois, dingin, dan berpandangan ke depan–sukses bikin Audy–dan aku
sendiri–kelimpungan dengan cara berpikirnya yang kelewat dewasa. Kasihan
Audynya, Rex! Lalu si bungsu dari 4R! Rafael Rashad–si anak 4,5 tahun jenius
a.k.a mesin foto kopi unggul yang bisa menyerap apapun dan membuat Audy semakin
terlihat bodoh dengan kubik-rubik dan segudang kejeniusannya yang lain–dalam
seri ini, cukup patuh dan paling dekat dengan Audy.
Masih ada Maura, tunangan Regan yang di seri ini tampil di tengah cerita
dan menciptakan klimaks yang lain untuk kehidupan Audy. Jujur saja. Membaca
adegan Maura berbicara dengan Audy membuatku terharu, dan hampir menangis.
Maura tidak hanya cantik, tapi juga pengertian, lembut, dan dewasa. Andai aku
punya kakak sepertinya juga. Dan yang terakhir, ada sahabat baik Audy, Missy
yang mirip dengan Megan Fox. I like the way Missy is always there for Audy.
Aku suka bagaimana Missy selalu memberikan dorongan kepada Audy dalam segala
hal, kecuali skripsi tentunya!
Aku paling suka Rex dan Romeo. Aku suka cara Romeo bisa menjadi sahabat
Audy di rumah 4R tersebut. Aku masih tetap berpikir jangan-jangan Romeo juga
sebenarnya suka Audy. Dan tentunya sebagai cewek, aku suka dengan Rex walaupun
kadang sifatnya itu bikin aku dan Audy kelimpungan dan kebingungan. Oh Rex, you’re
so cool!
Plot
Terdapat beberapa twist yang membuat seri kedua ini semakin
menarik. Dan justru itu alasan mengapa aku bisa tertawa dan terharu saat
membaca novel ini.
Aku membacanya hanya dalam waktu sekitar 3 hari. Mungkin cukup lama
mengingat aku sering menghabiskan satu novel atau beberapa volume komik dalam
waktu satu hari. Well, paling enggak aku kemarin enggak diusir karena
ketawa sendiri sambil membaca novel ini.
Secara keseluruhan, aku suka plotnya. Dengan berhasil membuatku tertawa
dan terharu, aku sangat puas dengan seri kedua ini, seperti seri pertama yang
sebelumnya.
POV
Orang pertama dari Audy Nagisa.
Tema
Keluarga, drama, dan tentu saja romance. Tentang keluarga yang bisa
ditemukan tanpa memiliki hubungan darah maupun karena dokumen. Drama keluarga
dan romance yang tentunya menghiasi novel ini.
Quotes
Oke. Ada beberapa quotes yang kusuka. Tapi quote favoritku adalah…
“Kamu adalah entitas yang jadi kelemahan sekaligus kekuatanku; yang membuatku merasa lebih hidup.”
Mau tahu siapa yang bilang itu? Baca novelnya aja deh!
Ending
Sangat puas. Terharu. Walaupun aku masih merasa kurang, apalagi tentang
kelanjutan kisah cinta Audy dengan skripsinya dan salah satu dari ketiga
bersaudara itu (Rafael bukan termasuk karena dia terlalu kecil. Nanti jadi
pedofilia dong). Mbak Orizuka, ada kelanjutannya nggak? Mau dong kalo ada
kelanjutannya. Gara-gara baca yang kedua ini, aku sempat membayangkan membuat fanfiction
tentang kisah R dengan Audy. Okay, I can’t mention names here or it will
be spoiler!
Pertanyaan
Romeo, kamu naksir Audy apa enggak sih?
Benefits
Dengan membaca novel, aku belajar cukup banyak tentunya. Seseorang
terhubung menjadi sebuah keluarga dengan yang lain bukan hanya karena memiliki
hubungan darah ataupun dokumen semata. R4 membuatku berpikir untuk bisa lebih
mandiri dan tegar untuk mereka yang mencintai dan kucintai. Serta tentunya
Rafael mengajariku jangan dewasa saat waktunya. Romeo, you got to take some
responsibility for your influence on him. Tapi justru itu yang membuat
cerita ini semakin menarik.
So far, seri kedua ini sangat memuaskan. Aku masih merasa
kurang dengan kisah Audy yang lainnya. Mbak Orizuka, rencana bikin yang ketiga
apa enggak?
1 komentar:
keren! aku juga pikirannya sama yang kaya kamu tulis yang soal 'Romeo, kamu naksir Audy apa enggak sih?' nah aku juga penasaran kenapa hahaha
Posting Komentar