Judul: Hujan dan Teduh
Penulis: Wulan Dewatra
Penerbit: GagasMedia
Halaman: 250 halaman
ISBN: 979-780-498-4
Sinopsis:
Kepadamu, aku
menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.
Terlalu
banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang
tertutup. Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku,
Meski diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.
Aku
dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan
dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Seperti
itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.
Mungkin,
jalan kita tidak bersimpangan….
Novel ini merupakan novel karya mbak
Wulan yang berhasil memenangkan juara pertama 100% Roman Asli Indonesia, sebuah
lomba menulis novel yang diselenggarakan untuk para penulis. Novel ini
bercerita tentang kisah seorang Bintang Dewatra dalam menghadapi hidupnya,
terutama kisah cintanya.
Bintang yang telah berhasil lulus SMA
pergi ke Jakarta untuk meneruskan kuliahnya di sana. Di masa sekolahnya, dia
telah kehilangan seseorang yang paling penting baginya. Seorang gadis yang
membuatnya jatuh cinta. Di Jakarta pun, dia bertemu dengan teman-teman baru
yang menerimanya, dan juga cinta baru bernama Noval.
Kisah cinta Bintang dan Noval bukannya
tanpa hambatan. Pada awalnya, keduanya memiliki hubungan yang jelek. Namun
sejalan dengan alur cerita, keduanya slaing jatuh cinta dan menjadi sepasang
kekasih. Seiring dengan itu, Bintang harus menghadapi hal-hal yang mulai
menjadi mimpi buruknya. Beberapa kali keduanya putus, tapi kemudian mereka pun
kembali lagi.
Well, I didn’t expect that this novel’s
genre is adult. Kupikir, genre-nya teens.
Tapi ternyata adult. Yah, nggak perlu dipikirin kok! Sekalipun ini novel
pertama mbak Wulan yang diterbitkan, tapi saya mengacungi jempol. Ceritanya
keren banget, sangat mengena. Dan kata-katanya nggak selalu bikin bosen.
I like how she describes the
characters and also the poems are so touching. They are all amazing. Dewa yang baik dan religius,
Daniel yang kelihatannya dingin tapi sebenarnya menyenangkan, Mei yang cerewet,
dan Bintang yang tegar dan dewasa saat menghadapi kesulitan-kesulitan dirinya. Over
all, I like this novel. Saya hampir menangis di beberapa adegan, dan
menurutku karya yang bisa menyentuh pembacanya adalah karya yang mengagumkan
dan bisa dikatakan berhasil.
4.5 out of 5 stars for this touching
novel.
“Jangan liat-liat masa lalu lagi. Udah
lupa sama janji Yang di Atas, Bintang? Setiap orang ada pasangannya, dan orang
baik itu diperuntukkan bagi orang baik juga. Gue liat lo tuh orang baik.
Mungkin pernah berbuat salah, tapi lo udah balik ke jalan yang bener lagi”. Dewa
(Hujan dan Teduh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar