“Jika katak hanya menghasilkan katak, kita tak akan mendapatkan apa pun selain katak yang mengorek dimana-mana. Aku sendiri tidak terlalu cerdas, tapi ada alasan mengapa aku mempertahankan pekerjaan ini. Sungguh menyenangkan bisa menyaksikan kecebong berubah menjadi anjing, kuda, atau jenis binatang lainnya.”
The Devil’s Whisper karya Miyuki Miyabe merupakan novel misteri Jepang
kedua yang kubaca. Setelah membaca salah satu seri Detektif Kiyoshi Mitarai, rasa
haus akan kisah misteri dan detektif dari Jepang pun muncul. Dan saat aku
datang ke toko buku, voila! Novel ini berada di salah satu rak di sudut
toko buku tersebut dan langsung mencuri perhatianku. Oleh karena itu, kali ini
aku akan membuat sebuah review tentang novel karya Miyuki Miyabe yang
merupakan salah satu penulis novel misteri terlaris di Jepang sana.
Sinopsis
Tiga kematian berturut-turut terjadi dalam waktu yang
berdekatan: seorang gadis terjun dari atap gedung bertingkat; seorang gadis
lainnya melompat ke atas rel tepat di depan kereta yang melaju kencang; dan
gadis ketiga tewas tertabrak taksi pada tengah malam. Adakah hubungan antara
ketiga peristiwa itu? Apakah itu murni kecelakaan atau kasus bunuh diri?
Ataukah … pembunuhan?
Teka-teki itu sedikit demi sedikit terungkap oleh
Mamoru, keponakan si pengemudi taksi yang tertimpa sial karena menjadi
satu-satunya tersangka dalam kecelakaan maut tersebut. Dia baru saja pindah ke
Tokyo untuk tinggal bersama keluarga pamannya itu setelah ibunya meninggal.
Demi menyelamatkan pamannya dari tuduhan, Mamoru melakukan penyelidikan dan
mendapati bahwa gadis yang tertabrak taksi pamannya dan dua gadis korban “bunuh
diri” lainnya berkaitan. Ketiganya pernah terlibat dalam sebuah praktik
penipuan. Lalu, masih ada gadis keempat yang masih hidup dan tidak diketahui
keberadaannya.
Ketika seorang pebisnis terkenal muncul dengan
kesaksian baru yang bisa membebaskan pamannya, Mamoru bertekad tidak hanya
membersihkan nama baik pamannya, tapi juga menyelamatkan gadis keempat yang
sedang diincar oleh pembunuh yang sebenarnya.
Dan pada saat itulah sang pembunuh menghubunginya…
The Devil’s Whisper karya Miyuki Miyabe ini menceritakan tentang misteri
kematian tiga gadis yang sangat misterius. Ketiganya seolah sedang dikejar oleh
seseorang sehingga menyebabkan mereka melakukan tindak “bunuh diri”. Tentu saja
kasus misterius tersebut membuat kehidupan Kusaka Mamoru yang tadinya mulai
hidup tenang dengan keluarga bibinya di Tokyo pun terusik sehingga pamannya
harus ditahan sebagai satu-satunya tersangka dalam kasus kematian gadis yang
ketiga. Mamoru yang sudah mendapatkan banyak kesulitan sejak dia kecil karena
kasus yang membelit ayahnya pun bertekad menemukan si pelaku yang sesungguhnya.
Berbekal dengan keahlian yang diajarkan oleh kakek tetangganya di kota asalnya
dulu, Mamoru mulai menguak satu per satu misteri yang menyelubungi kasus
tersebut dan menemukan fakta mengejutkan yang berhubungan dengan menghilangnya
sang ayah.
First Impression
Misterius. Membingungkan. Penuh dengan misteri. Sangat
khas Jepang. Sebagai penikmat bacaan bergenre misteri, aku cukup terusik dengan
novel ini. Karena novel seri Detektif Mitarai, rasa haus akan bacaan berbau
misteri pun menyeruak dari diriku dan membawaku kembali ke toko buku. Saat
pertama kali membaca sinopsis di cover belakang, aku langsung tertarik.
Covernya pun cukup “menggoda”. Aku tidak tahu dengan cover asli dari novel ini.
Tapi yang pasti, aku tak akan bosan menatap cover versi Bahasa Indonesia novel
ini sambil memikirkan apa makna di balik pemilihan cover tersebut.
How did you experience this book?
Seperti novel misteri lainnya, novel ini berfokus pada
usaha Kusaka Mamoru dalam menyelidiki kasus kematian tiga gadis yang diduga
melakukan “bunuh diri”. Tentu saja saat membaca novel ini, aku bisa merasakan
ketegangan Mamoru dan apa yang dia rasakan ketika sang pembunuh menghubunginya
serta menunjukkan kemampuannya pada sang sepupu. Aku pun tidak bisa memprediksi
bagaimana bisa kenyataan menyakitkan itu terjadi pada Mamoru. Membaca novel ini
membuatku ikut berpikir tentang misteri menghilangnya ayah Mamoru dan kematian
ketiga gadis tersebut.
Characters
Tentu saja karakter yang paling menonjol adalah Kusaka
Mamoru sendiri. Aku bisa membayangkan dia murid SMA yang tak suka menunjukkan
kemampuan aslinya dan hanya cukup dengan orang-orang yang bisa mengerti dan mau
menerimanya saja. Selain itu, aku juga menyukai Takano-san, atasan
Mamoru di tempatnya bekerja yang selalu mendukung penyelidikan Mamoru dan
bahkan membantunya sebisa mungkin. Kurasa Mamoru menemukan figur seorang kakak
dan sahabat yang mengerti dirinya selain Anego yang tidak bisa dia dapatkan
dulu saat dia masih tinggal di kota asalnya.
Plot
Di dalam novel ini terdapat dua misteri yang
menyelimuti kehidupan Mamoru. Pertama kisah kematian ketiga gadis tersebut. Dan
yang kedua adalah misteri menghilangnya ayah Mamoru. Salah satu yang tidak
kuduga pun muncul sebagai twist yang membuat ceritanya semakin menarik.
Namun pergerakan plotnya agak statis sehingga membuat cerita novel ini sedikit
bertele-tele.
POV
Orang ketiga di luar cerita.
Tema
The Devil’s Whisper atau dalam bahasa Jepangnya Majutsu wa Sasayaku merupakan
novel dengan tema misteri dengan dibumbui drama keluarga Mamoru dan sedikit romance
dari Anego dan sepupu Mamoru.
Quotes
Ada satu quote dari Maki, sepupu Mamoru, yang sangat
kusukai dan membuatku terharu. Quote itu adalah …
“Tahu tidak, Bu,” lanjut Maki, “dia mungkin sedang melindungi kita. Jadi, berjanjilah Ibu tak akan menanyakan apa pun sampai dia memutuskan untuk memberi tahu kita sendiri. Hanya itu yang bisa kita lakukan untuknya.”
Terharu bukan? Dia mengatakannya karena dia juga
menyayangi Mamoru seperti adiknya sendiri. Dan sang adik sedang berusaha untuk
melindungi keluarga yang telah menjaga dan merawatnya setelah orangtua
kandungnya meninggal dunia.
Ending
Menurutku ending novel ini sedikit menggantung.
Oke. Aku tahu apa yang terjadi pada pembunuh sebenarnya dan juga orang yang
terlibat dengan menghilangnya ayah Mamoru. Tapi paling tidak, mungkin ada satu epilog
atau berita apakah orang yang terlibat dengan menghilangnya sang ayah
meninggal di tahanan atau mendapatkan hukuman mati atau mungkin mendapatkan
hukuman seumur hidup. Karena itulah ending novel ini sedikit mengganggu
dan aku agaknya sedikit terganggu dengannya.
Pertanyaan
Bagaimana perasaanmu saat mengetahui kebenaran tentang
ayahmu yang menyakitkan?
Benefits
Dengan membaca novel misteri ini, aku semakin paham
bahwa ada beberapa orang yang bisa membuat ikatan tanpa harus memiliki hubungan
darah. Selain itu, terkadang peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya tidak
berlaku. Bagaimana seseorang tumbuh dan jadi apa dia nantinya tidak ada yang
tahu. Walaupun mungkin salah satu anggota keluarganya melakukan kejahatan,
namun kita tidak boleh menghakimi bahwa orang tersebut juga sama dengan anggota
keluarganya yang melakukan kejahatan.
Aku cukup suka dengan novel ini, mengingat terbatasnya
novel misteri Jepang yang bisa ditemukan dan diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Ke depannya aku berharap akan lebih banyak novel impor baik itu dari
Jepang maupun Barat yang bisa diterjemahkan dan memberikan pelajaran bagi para
pembacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar