Your Soul Is Mine – When Love Blooms And The Revenge Ends [Chapter 2]
Author: Yuya
Genre: Romance, supernatural, horror, slice of life, tragedy
Cast:
Kyuhyun SUJU
Nia as Lee Jin Young
Cho Jangmi
Yesung SUJU
Heechul SUJU
Donghae SUJU
Cha Jae In
Rating: PG-17
Opening Track:
Super Junior M – Perfection
♪ Jami deun gaseumi ddo kkae-eonal ddae
Just for you neoreul wihae nuneul ddeul ddae
Eoreumjocha bulkkochi ireonal ddae
Geu ddae nan i sarange ddwieodeune ♫
Just for you neoreul wihae nuneul ddeul ddae
Eoreumjocha bulkkochi ireonal ddae
Geu ddae nan i sarange ddwieodeune ♫
@Yesung’s House
Seorang namja berambut sebahu tengah duduk dengan tenang. Sambil memainkan rambutnya, dia menatap orang-orang yg ada di ruangan itu satu persatu. Kyuhyun yg sedari tadi duduk tepat di samping namja itu pun semakin gusar.
“Heechul hyung, cepat bilang apa maumu kemari!” Desak Kyuhyun kesal.
Heechul memandang Kyuhyun yg tengah gusar di sampingnya. “Nggak ada apa-apa. Cuma mau ketemu sama Jin Young kok!” Jawab Heechul sambil tersenyum lembut pada Jin Young yg duduk di hadapannya.
Jae In yg sedari tadi juga hanya diam saja pun akhirnya membuka mulutnya. “Heechul-ssi, pasti ada sesuatu sampai kau datang kesini ya kan?” Tanya Jae In.
Heechul masih terus menatap Jin Young. Sedangkan Jin Young sedikit tak nyaman dengan tatapan mata Heechul yg seperti menyelidik.
“Jae In, kau mencurigaiku juga? Sedihnya kalau dongsaeng sendiri curiga padaku”, kata Heechul.
Yesung menghela nafas panjang. “Dongsaeng apa? Orang kalian cuma sepupu”, pikir Yesung.
##### FLASH BACK #####
Rumah Yesung cukup sepi hari ini. Hanya ada Jin Young dan Kyuhyun. Tentu saja suasana disana tak terlalu bagus. Apalagi Kyuhyun terus memerintah Jin Young untuk melakukan ini itu.
“Yaa! Lee Jin Young! Ambilkan aku minum!” Perintah Kyuhyun.
Dengan sedikit terpaksa, Jin Young harus menurutinya. Dia pergi ke dapur dan mengambil sebotol soju dari lemari es. Lalu diserahkannya pada Kyuhyun,
“Silahkan, Kyuhyun-ssi”, kata Jin Young dengan wajah ketus.
“Coahyo! Kau memang pelayan yg penurut”, puji Kyuhyun.
Jin Young kembali duduk. Sampai akhirnya dia ingat mengenai perjanjian mereka.
“Kyuhyun-ssi, kapan kau akan membalaskan dendamku?” Tanya Jin Young.
Kyuhyun menoleh pada Jin Young. “Gampang. Aku dapat menemukan mereka dengan mudah, jadi kau tunggu saja”, jawab Kyuhyun santai. “Atau kau sudah tak sabar menyerahkan jiwamu padaku?”
Kyuhyun menyunggingkan senyum iblisnya sehingga membuat Jin Young terpana. Jin Young hanya menatap mata Kyuhyun tanpa dapat menjawab pertanyaannya.
“Kyuhyun-ssi, matamu tajam tapi sangat indah”, puji Jin Young tanpa sadar. “Aku…. Sangat menyukainya”.
Kyuhyun tersenyum sekali lagi. Dia mendekati Jin Young. Kyuhyun menatap Jin Young dengan lekat. Jin Young tak dapat melakukan apapun. Seperti pertama kali mereka bertemu. Dia tak dapat bergerak. Mereka berdua hanya saling menatap selama beberapa saat. Sampai akhirnya Kyuhyun tersentak dan sorotan matanya berubah tajam. Jin Young mulai mengerti dengan kebiasaan Kyuhyun yg seperti ini, maka seseorang yg dibencinya pasti telah berada di depan pintu.
“Ngapain dia kesini?” Gumam Kyuhyun.
Tiba-tiba pintu depan terbuka. Lalu masuklah namja berambut agak panjang sebahu sambil menyunggingkan senyum yg hampir sama dengan Kyuhyun. Senyum lebarnya membuat taringnya terlihat.
“Kyuhyun-ah, kita akhirnya bisa ketemu lagi”, sapa namja itu. “Apa kamu nggak merindukanku?”
Mata Kyuhyun menyipit dan nada suara terdengar semakin kesal. “Heechul hyung?”
Heechul tak menghiraukan Kyuhyun. Dia langsung menghampiri Jin Young dan mengulurkan tangannya.
“Heechul imnida. Bangapseumnida, Jin Young”, sapanya.
##### FLASH BACK END #####
“Kalian berdua kejam sekali padaku”, keluh Heechul.
Yesung dan Jae In hanya diam tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Kyuhyun terlihat semakin gusar. Tiba-tiba, Kyuhyun bangkit dan langsung menarik tangan Jin Young. Dia membawa Jin Young keluar dari sana. Jin Young hanya dapat menurutinya karena bagaimanapun juga dia tak mungkin dapat melawan tenaga Kyuhyun.
“Kyuhyun-ah, kau mau kemana?” Tanya Heechul.
Kyuhyun tak menjawab. Dia terus membawa Jin Young keluar dari rumah Yesung tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.
*Kyuhyun’s POV
Aku terus menyeret yeoja itu tanpa menoleh sedikitpun. Aku bahkan tak mendengarkan keluhannya. Aku hanya ingin pergi dari tempat itu dan menjauh dari kedua hyungku yg menyebalkan. Akhirnya aku tiba di sebuah taman yg tak jauh dari rumah Yesung hyung. Kulepaskan tanganku dari yeoja itu. Aku langsung duduk di kursi taman disana. Kulihat Lee Jin Young. Di matanya penuh dengan pertanyaan yg tak jelas. Tapi dia terlalu takut untuk mengatakannya.
“Katakan apa yg ada di pikiranmu. Sangat menyebalkan kalau aku nggak bisa membaca pikiranmu”, keluhku.
Sejak bertemu Lee Jin Young, aku sama sekali tak dapat membaca pikirannya. Apa yg dia pikirkan tentangku, kami para demon, dan juga apa yg tengah dipikirkannya. Bisa kulihat dia tak terlalu terkejut dengan perkataanku barusan. Dia duduk di sampingku dengan tenang. Bisa kurasakan bau tubuhnya. Entah kenapa sedikit lain dari para manusia. Lebih nyaman.
“Euhm, maksud Kyuhyun-ssi tadi, beneran nggak bisa membaca pikiranku? Wae?” Tanya Jin Young penasaran.
Kutatap matanya. Sorot matanya yg bening dan lembut benar-benar membuatku semakin menginginkan jiwanya. Tapi entah kenapa, ada bagian lain dari diriku yg ingin sekali memeluknya. Aku harus menjauhkan pikiranku ini. Atau kalau tidak, Heechul hyung dan Yesung hyung pasti akan menertawakanku?!
“Aku juga tak mengerti. Kami para demon dapat membaca pikiran masing-masing tanpa harus mengatakan apapun. Tapi sejak pertama kali melihatmu, aku tak dapat membaca pikiranmu. Sekalipun aku bertanya pada Yesung hyung, dia juga tak mengerti”, jawab Kyuhyun. “Ash, aku paling benci bertanya pada Yesung hyung”.
Kulirik dia. Kelihatannya dia memikirkan sesuatu lagi. “Apa lagi yg mau kau tanyakan?” Tanyaku gusar. Tak tahu apa yg dipikirkannya benar-benar membuatku gusar setengah mati.
“Kalo gitu aku nggak akan ragu lagi. Boleh aku tahu lebih banyak tentang Kyuhyun-ssi?” Tanya yeoja itu tanpa ragu sambil lurus menatapku.
Ah, tatapan matanya yg lurus itu membuatku tenggelam. Seperti lautan yg tenang, apa mata manusia semuanya seperti ini? Tatapan matanya hampir mirip dengan Jae In, tapi tak ada aura dingin disana. Apa yg harus kulakukan? Wajahku terasa panas, dan aku tak dapat mengalihkan mataku darinya. Kami berdua hanya berpandangan tanpa mengatakan apapun.
*Kyuhyun’s POV end
♪ sarangi ssakteuneun sori geunyo oneun gil ppuryonochi Yeah
naneun geunyo molle Ah! mulkkeuromi bone
yogikkaji jogeumman do wa jwo naraneun saram geu nune boyo jil su itge Yeah ♫ (Super Junior – Sunflower)
naneun geunyo molle Ah! mulkkeuromi bone
yogikkaji jogeumman do wa jwo naraneun saram geu nune boyo jil su itge Yeah ♫ (Super Junior – Sunflower)
*Jin Young’s POV
Ottokhae? Ottokhae? Apa itu bisa disebut pernyataan cinta? Nan Ottokhaji? Argh, pabboya yeoja! Aku tak tahu kalau aku akhirnya benar-benar jatuh cinta padanya. Padahal sudah kuyakinkan kalau aku tak akan jatuh cinta pada iblis bernama Kyuhyun. Tapi semakin kupikir, aku tak dapat menghilangkan perasaanku. Aku terpesona padanya. Matanya yg tajam, sikapnya yg dingin, angkuh, sering kali kulihat dia menggerutu tak jelas pada Yesung-ssi atau Jangmi. Bahkan aku suka sekali saat dia membentakku dan aku selalu cemburu pada Jae In yg selalu dikasari oleh Kyuhyun?! Argh, pabboya yeoja Lee Jin Young!!
“Apa yg sedang kau pikirkan, Jin Young-ah?” Seru sebuah suara membuyarkan lamunanku.
Sontak aku menoleh. Jae In tengah berdiri di depan pintu kamarku. Dia terlihat khawatir. Apa aku konsultasi dengannya saja? Tapi tapi, dia kan juga satu klan dengan iblis keren itu?!
“Ah, anio”, jawabku berbohong.
Aku tahu perasaan Jae In sangat tajam. Sekalipun aku berbohong sekarang, mungkin suatu hari nanti dia akan tahu. Tapi dia sepertinya tak ingin mengetahui apa yg kupikirkan lebih jauh lagi. Dia pun melangkah pergi. Tapi kuhentikan! Argh, Pabboya yeoja!
“Jae In, tunggu! Boleh, aku menanyakan sesuatu padamu?” Tanyaku ragu-ragu.
Jae In menoleh. Lalu dia masuk ke kamarku dan duduk di sampingku. Sambil tersenyum lembut, dia menganggukkan kepalanya.
“Mulon imnida. Kau mau tanya apa, Jin Young-ah?” Jawabnya.
Hah, akhirnya aku bisa berbicara tanpa takut padanya. Dia orang ketiga yg tak membuatku takut setelah Jangmi dan Kyuhyun. Karena Jae In selalu memberi aura ‘pergi menjauh dariku’, aku jadi sedikit takut bicara padanya. Jadi aku hanya bicara di depan Kyuhyun-ssi dan Jangmi.
“Euhm, apa kau pernah jatuh cinta?” Tanyaku tanpa ragu.
Kulihat ekspresi wajahnya berubah. Wajah yg semula lembut berubah menjadi sendu. Aku bukannya berniat melukai hatinya, tapi aku benar-benar ingin tahu.
“Mianhae kalo pertanyaanku udah membuatmu sedih”, sesalku. Pabboya yeoja!
Jae In kembali tersenyum. “Nggak apa-apa. Setiap orang pasti akan jatuh cinta. Aku pernah jatuh cinta, tapi aku tahu dia nggak akan membalas perasaanku. Bukan karena dia menyukai yeoja lain, tapi yg ada dalam pikirannya hanyalah bisa diterima di klan demon. Sedangkan aku? Aku udah lama menjauh dari mereka. Jadi kami nggak mungkin bisa bersama”, jawab Jae In dengan wajah sedih.
Ingin diterima di klan demon? Jangan-jangan namja yg dicintai oleh Jae In itu Yesung-ssi?! Aku sering mendengarnya berdebat dengan Kyuhyun-ssi tentang dia nggak bakal diterima di klan demon. Sebaiknya aku nggak bertanya lebih jauh. Atau aku akan mengorek luka Jae In lebih dalam.
”Lalu, apa kau sedang jatuh cinta Jin Young-ah?” Tanya Jae In.
Jlebbbb. Benar-benar masuk ke jantung. Kalo diumpamakan pisau yg langsung tertuju ke jantungku. Aku bingung harus menjawab apa. Aku tak mau Jae In atau siapapun tahu perasaanku pada Kyuhyun-ssi.
“N… ne!” Jawabku akhirnya. Aku menyerah. Aku benar-benar tak bisa berbohong di hadapan mata bening dan tenang milik Jae In.
Kulihat Jae In bangkit lalu menatapku sambil tersenyum. “Kalau kau, mungkin bisa diterima oleh mereka. Semoga kau berhasil dengan Kyuhyun-ssi ya?” Ucapnya lalu berlalu.
Butuh beberapa saat untuk mencerna perkataannya. Hah?! Dia tahu perasaanku pada Kyuhyun-ssi?! Dari mana dia tahu?! Bukankah dia nggak bisa membaca pikiranku? Jae In-ah, dari mana kau tahu perasaanku pada Kyuhyun-ssi? Argh, aku benar-benar bingung! Ottokhae?!
*Jin Young’s POV end
@Coffee Prince Cafe
“Pelakunya kemungkinan saingan appa dan merupakan anggota mafia ya?” Gumam Donghae. “Tapi, dimana Jin Young? Mereka bilang tak menemukannya dimanapun. Bahkan jejak di rumah sakit manapun tak ada nama Lee Jin Young. Ottokhae? Jin Young, oppa akan menemukanmu”.
Donghae semakin larut dalam lamunannya. Dia tak sadar sedari tadi Jae In yg tak sengaja ada disana tengah mengamatinya. Jae In bisa langsung tahu dia adalah oppa Jin Young dari foto-foto dan data yg didapatkannya. Setelah beberapa saat, Donghae pun meninggalkan kafe itu. Jae In pun mengikutinya. Lagi-lagi Donghae tak sadar dia tengah diikuti tak hanya oleh Jae In, tapi juga beberapa orang suruhan pembunuh kedua orangtuanya. Tiba-tiba, sebuah mobil memepet Donghae. Beberapa orang berpakaian hitam keluar dan berniat membawa Donghae.
“Huh, kalian siapa?” Teriak Donghae.
Tapi mereka tak mempedulikannya. Mereka memaksa Donghae ikut dengan mereka ke dalam mobil. Tapi Donghae menolak. Dia terus melawan, sedangkan mereka lebih banyak darinya. Mereka terlalu banyak sehingga Donghae hanya bisa melakukan teknik karate dasar yg dipelajarinya di Jepang dulu. Tapi tiba-tiba, Jae In datang dan menghajar mereka satu per satu.
“Jangan melamun, kkaja!” Ajak Jae In.
Jae In langsung menggandeng tangan Donghae dan mengajaknya lari meninggalkan tempat itu. Setelah dirasa aman, Jae In berhenti. Donghae dengan segera melepaskan tangan Jae In.
“Gamsahamnida karena kau udah menolongku”, ucap Donghae sambil menatap Jae In.
Jae In tak tersenyum. Dia menghampiri Donghae dan mengatakan sesuatu padanya. “Lee Donghae-ssi, jangan cemas akan keselamatan dongsaengmu. Dia baik-baik aja. Tapi, sebaiknya Donghae-ssi nggak pulang karena aku yakin mereka akan mencarimu lagi. Jangan cemas. Lee Jin Young-ah baik-baik aja”, kata Jae In sambil berlalu meninggalkan Donghae.
Donghae tersentak. Dia tak ingat dongsaengnya memiliki teman seperti yeoja itu. Tapi sebelum dia bertanya, Jae In sudah menghilang.
“Dia… bukan teman Jin Young. Tapi pasti dia mengenal Jin Young. Atau mungkin dia yg menolong dan menyembunyikan Jin Young?” Gumam Donghae. Tapi seberapa keraspun ia berpikir, ia tak dapat menemukan jawaban yg dia inginkan. “Jin Young, semoga apa yg dikatakan oleh yeoja itu benar kalau kau selamat”, pikir Donghae.
Dua Hari Kemudian………
@Yesung’s House
Jae In duduk di hadapan Kyuhyun dan Jin Young. Hari ini, Yesung memang tak ada disini. Jadi bisa dibilang, keadaan hati Kyuhyun sedikit baik. Tapi tetap saja. Di hadapannya adalah Jae In yg juga merupakan orang yg paling dibencinya.
“Jadi, kau tahu dimana menemukan mereka, Jae In-ah?” Tanya Jin Young.
Jae In mengangguk. Dia menyerahkan selembar kertas bertuliskan alamat.
“Huh, jadi mereka sembunyi di Incheon?” Gumam Kyuhyun.
“Ne, informasiku nggak mungkin salah”, jawab Jae In. “Jadi, kapan kalian akan melaksanakan rencana kalian?” Tanya Jae In.
Jin Young terdiam. Dia hanya mengikuti rencana Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun juga tak menjawab pertanyaan Jae In. Akhirnya Jae In pun berdiri dan pergi meninggalkan tempat itu. Dia tahu Kyuhyun tak akan pernah memberitahunya rencananya. Jadi dia pun meninggalkan mereka berdua. Sekarang hanya ada Kyuhyun dan Jin Young.
“Uhm Kyuhyun-ssi, kapan rencananya?” Tanya Jin Young.
Kyuhyun masih diam. Lalu dia menghela nafas panjang. Dia menyunggingkan senyum liciknya.
“Apa kau udah nggak sabar untuk menyerahkan jiwamu padaku, Lee Jin Young?” Tanya Kyuhyun sambil menghadap Jin Young.
“Eh, bukan itu”, jawab Jin Young.
Insert Song:
♪ nol bomyon (nan) useumman (nawa) sujubeun misokkajido Yeah
nal boneun ne nunbicheun seulpeun gol hoksi ibyoreul marharyogo hani Baby
nal boneun ne nunbicheun seulpeun gol hoksi ibyoreul marharyogo hani Baby
meilgachi tto banbokdwel ne moseube noneun geurido jichyonneunji nal yongsohagenni?
dasi hanbon do senggakhe senggakhejulle ijeneun nochi aneulge ♫ (Super Junior – Y)
dasi hanbon do senggakhe senggakhejulle ijeneun nochi aneulge ♫ (Super Junior – Y)
Tiba-tiba, wajah Kyuhyun semakin dekat. Melihat Kyuhyun yg semakin mendekat, Jin Young bukannya berniat lari. Dia tak ingin lari. Jin Young terus menatap mata Kyuhyun yg tajam. Sedangkan Kyuhyun terus mendekatkan wajahnya ke wajah Jin Young. Tapi tiba-tiba Kyuhyun berhenti. Lalu dia mengangkat tangannya dan membelai wajah Jin Young dengan lembut sambil menatap mata Jin Young.
“Harusnya kuhentikan ini dari awal. Tapi matamu semakin menghipnotisku dan entah kenapa, kau membuatku terus tenggelam ke dalam hal yg sedari dulu sangat kubenci”, kata Kyuhyun pelan.
Jin Young terdiam. Tiba-tiba, muncul sebuah pertanyaan yg selama ini tak berani ditanyakan oleh Jin Young. “Apa maksudmu dengan hal yg sangat kau benci?” Tanya Jin Young ragu-ragu.
Kyuhyun menatap mata Jin Young. “Manusia, aku benci manusia. Klan kami memiliki aturan yg sangat payah! Jika iblis jatuh cinta pada manusia, maka dia akan menjadi manusia, kehilangan sayapnya dan kekuatannya. Dan itulah yg terjadi pada appa Yesung hyung dan Jae In. Mereka terlalu bodoh sehingga jatuh cinta pada manusia. Dan hasilnya, Yesung hyung dan Jae In tak pernah diterima di klan kami. Terlebih lagi, kedua orangtua mereka pun mati demi melindungi satu sama lain”, jawab Kyuhyun.
“Tapi, bukankah mengorbankan diri untuk orang yg kita cintai adalah sesuatu yg sangat menggembirakan?” Tanya Jin Young tak mengerti.
Kyuhyun melepaskan belaiannya. Dia memandang ke luar jendela dengan tatapan mata tajam dan gusar.
“Kegembiraan? Kami tak mengenal hal itu!” Jawab Kyuhyun. Lalu dia menatap Jin Young dengan tajam. “Tapi, aku tak mungkin membiarkan mereka menertawakanku saat mereka tahu bahwa aku juga sama bodohnya dengan mereka”, imbuhnya.
“Maksudmu?” Tanya Jin Young tak sabar.
Kyuhyun melemparkan pandangannya sekali lagi. Dia terus diam tanpa menjawab pertanyaan Jin Young. Sekalipun Kyuhyun diam saja, tapi Jin Young tak mau memaksanya untuk menjawab pertanyaannya.
Keesokan Harinya……….
Kyuhyun menyeret Jin Young dan memaksanya mengikutinya. Jin Young yg masih kebingungan hanya bisa mengikuti kemana iblis itu membawanya pergi. Tiba-tiba, Kyuhyun mneggendong Jin Young dan mengembangkan sayapnya. Dalam sekejap, Jin Young dan Kyuhyun sudah terbang di atas langit. Bukannya merasa takut, Jin Young malah merasa senang. Kyuhyun yg tak melihat perasaan takut di mata dan wajah Jin Young pun memutuskan untuk bertanya.
“Yaa! Lee Jin Young! Kenapa kau nggak takut? Kau bahkan nggak tahu kemana kita pergi kan?” Tanya Kyuhyun.
Jin Young yg masih terpana dengan langit yg biru dan luas menjawab tanpa menatap Kyuhyun seperti yg biasa dilakukannya. “Ini…. Pertama kalinya aku terbang langsung di langit”, jawabnya. “Oh ya! Emang kita mau kemana?” Tanya Jin Young penasaran.
Kyuhyun menyunggingkan senyumnya. “Heh, sebentar lagi kau harus menyerahkan jiwamu”, jawab Kyuhyun.
Degggg! Jin Young akhirnya ingat. Sebenarnya Kyuhyun berniat membawanya ke tempat orang-orang yg telah membunuh kedua orangtuanya.
“Itu berarti, kita mau ke tempat mereka, Kyuhyun-ssi?” Tanya Jin Young pelan.
Kyuhyun hanya tersenyum. Dia terus mengepakkan sayapnya sambil membawa Jin Young.
@HaruHaru Harbour
Kyuhyun langsung mendarat di atas tanah. Dengan segera dia menurunkan Jin Young. Lalu dia mneyembunyikan sayapnya. Kemudian, dia berjalan ke arah salah satu gudang disana. Jin Young pun mengikutinya dengan patuh. Sesampainya di depan gudang, Kyuhyun menghentikan langkahnya. Dia tersenyum seperti biasanya.
“Lee Jin Young, kau akan lihat balas dendam yg dilakukan oleh kami klan demon”, kata Kyuhyun.
Jin Young mundur sedikit. Tapi Kyuhyun langsung meraih tangan yeoja itu dan menggandengnya. Dibukanya pintu gudang itu dan terlihat sebuah pemandangan yg sangat menyeramkan. Jin Young melihat mereka yg dikenalnya. Yesung, Jae In, Heechul, dan Jangmi tengah menyiksa beberapa orang berpakaian hitam. Jin Young membelalakkan matanya saat tahu mereka lah yg telah membunuh kedua orangtuanya.
“Kyuhyun-ssi, apa ini maksudmu tadi?” Tanya Jin Young pelan.
Tiba-tiba, Kyuhyun menutup mata Jin Young. “Ini yg kumaksud dengan balas dendam ala klan kami”, jawab Kyuhyun. “Kalau kau melihat lebih jauh lagi, akan ada banjir darah. Jadi sebaiknya, kau tak melihatnya lebih lama lagi”.
Jin Young tak tahu apa yg terjadi. Dia hanya mendengar suara teriakan selama beberapa saat. Lalu kemudian, suara-suara teriakan itu berubah menjadi bau darah yg teramat sangat menyengat.
“Heh, sudah selesai! Jeongmal gomawo yeorobun”, kata Kyuhyun.
Jin Young tetap tak tahu apa yg terjadi karena tangan Kyuhyun menutupi matanya. Jae In yg sedari tadi berdiri agak jauh dari mereka berdua, mendekati Jin Young. Saat mendengar langkah kaki, Jin Young sedikit takut. Tapi dia bisa mencium aroma parfum Jae In yg khas dan dia mengenalinya. Itu adalah aroma Jae In.
“Jin Young-ah, kurasa lebih baik kau jangan melihat adegan seperti ini. Biarkan tangan Kyuhyun-ssi menutupi matamu. Jangan melihat banjir darah di hadapanmu”, kata Jae In pada Jin Young. Akhirnya Jin Young melepaskan tangannya dari tangan Kyuhyun.
“Kyuhyun oppa, Jae In ngasih tahu kalo polisi bentar lagi akan datang. Jadi, kita harus segera pergi dari sini”, teriak Jangmi.
“Ne, arasso”, jawab Kyuhyun.
Dalam waktu sekejap, empat demon yg tadinya berdiri disana sudah lenyap. Tinggal Jin Young dan Kyuhyun. Kyuhyun pun langsung mengembangkan sayapnya dan membopong Jin Young.
“Tetap tutup matamu”, perintah Kyuhyun.
Jin Young menurutinya. Kyuhyun langsung terbang melesat ke luar gudang. Jin Young bisa mencium bau udara segar yg tak tercemar oleh darah. Kyuhyun pun memutuskan untuk mendarat. Di turunkannya Jin Young.
“Kau boleh membuka matamu”, perintah Kyuhyun.
Jin Young membuka matanya. Mereka benar-benar telah ada di luar. Tak ada bau darah maupun gudang kotor yg dilihatnya tadi.
“Kyuhyun-ssi, mana mereka?” Tanya Jin Young.
Kyuhyun menyunggingkan senyum iblisnya. “Heh, tentunya mereka sudah mati! Pabboya yeoja! Melawan mereka berempat dan masih ada yg hidup, kau pasti bercanda”, jawab Kyuhyun.
Jin Young hanya terdiam. Lalu terdengar suara sirine mobil polisi yg mendekat. Kyuhyun dan Jin Young hanya berdiri disana saat para polisi datang. Mereka melewati kedua orang itu. Tapi tiba-tiba, sebuah mobil polisi berhenti tak jauh dari mereka. Wajah Kyuhyun yg semula senang langsung berubah kesal. Dia langsung menggandeng tangan Jin Young dan menyeretnya pergi. Tapi belum sempat dia membawa Jin Young menjauh dari sana, seorang namja memanggil nama Jin Young.
“Jin Young! Lee Jin Young!” Teriak Donghae sambil berlari mendekati dongsaengnya.
Jin Young menoleh. Dilihatnya Donghae tengah berlari mendekatinya. Seketika wajahnya berubah gembira.
“Oppa?! Donghae oppa!” Teriak Jin Young.
Tapi hal itu tak membuat Kyuhyun senang. Dengan kekuatannya, Kyuhyun langsung membawa Jin Young dan menghilang sebelum Donghae mendekat. Hanya melihat tempat kosong, Donghae kebingungan.
“Jin Young, kau kemana lagi?” Tanya Donghae kebingungan.
@Yesung’s House
“Kyuhyun-ssi, apa yg kau lakukan? Itu oppaku! Aku ingin bertemu dengannya! Buka pintu kamar ini! Kyuhyun-ssi!” Teriak Jin Young.
Kyuhyun yg berada di ruang tengah tak menghiraukan teriakan Jin Young. Wajahnya terus terlihat tak senang. Empat demon yg ada disana pun juga tak berani mengatakan apapun. Sampai akhirnya Heechul memutuskan untuk bicara pada Kyuhyun.
“Kyuhyun, ngapain kau kurung dia?” Tanya Heechul.
Kyuhyun menatap Heechul sengit. “Wae? Kau bertanya? Huh, aku akan mengambil jiwanya, jadi sesukaku mau kuperlakukan dia seperti apa”, jawab Kyuhyun kesal.
“Tapi, Jin Young-ah hanya ingin ketemu dengan oppanya”, kata Jangmi.
Kyuhyun menatap Jangmi dengan tajam dan dingin. “Kuperingatkan! Apapun yg kulakukan pada yeoja itu bukan urusan kalian! Aku akan segera mengambl jiwanya! Titik!” Teriak Kyuhyun.
Mereka semua terdiam. Yesung dan Jae In yg menyadari perubahan perasaan Kyuhyun pun hanya diam tak mengatakan apapun. Lalu Kyuhyun pun meninggalkan ruang tengah itu dan membiarkan keempat demon itu larut dalam pikiran mereka.
Yesung menghela nafas panjang. “Kyuhyun, aku tahu kau mulai mencintainya. Karena itu kau ingin segera memilikinya. Ya kan?” Pikir Yesung sambil menatap punggung Kyuhyun.
@Donghae’s Apartment
Donghae tengah termenung memikirkan dimana dongsaengnya berada. Dia tengah memikirkan namja yg tadi terlihat bersama Jin Young dan yeoja yg menolongnya.
“Kalau aku bisa menemukan namja dan yeoja itu, aku pasti akan menemukan Jin Young”, gumam Donghae. “Baiklah! Jin Young, tunggulah! Oppa akan segera menemukanmu”.
***** TO BE CONTINUED *****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar